Featured Post
Hasil Rapat Takmir Bulan November, Nomor 2 Jadi Perhatian Utama
Pasuruan, PURIonline - Ahad malam, 24 November 2024, ba’da Isya’, pengurus Takmir Masjid Nur Ukhuwah mengadakan rapat rutin di t...
Rabu, 30 September 2020
Adanya Surat Edaran Bupati No : 360/22/COVID-19/IX/2020 Acara Rutinan Sholawatan Isyfa' Lana Puri Batal Digelar
Selasa, 29 September 2020
Ini Penyebab Utama Kenapa Masih Belum Diadakannya Pemilihan RW
Senin, 28 September 2020
Demokrasi Tingkat RT/RW
Minggu, 27 September 2020
Ustadz Arif : Khasiat Membaca Bismillah dan Hamdallah
Sabtu, 26 September 2020
Habib Taufiq Assegaf : Gaweo Masker, Gaweo Masker
Jumat, 25 September 2020
Apa itu Kampung Tangguh Semeru?
Kamis, 24 September 2020
Inilah Kondisi Taman Kita
Rabu, 23 September 2020
Himbauan Ketua Paguyuban Puri Terkait adanya 2 Kasus Kemalingan di Perumahan
Selasa, 22 September 2020
Gawat!! Dalam Tempo 10 Hari Saja Sudah ada Dua Kasus Kemalingan Di Perumahan
Senin, 21 September 2020
Kerja Bakti Blok M RT 09 : Ngapain Aja?
Update Terbaru Jumlah Kasus Positif Covid-19, Sudah Mencapai 240.000 lebih!!
Cara Membuat Hand Sanitizer Mandiri
Minggu, 20 September 2020
Pengajian Kuliah Subuh Habib Taufiq : Ulama itu Ada 3 Macam
Pengajian Malam Ahad oleh Ustadz Abdul Aziz : Kajian Tauhid
Sabtu, 19 September 2020
Ucapan Terima kasih Kepada Donatur, Pemasangan Keramik Balai Puri Diselesaikan Hari ini
Jumat, 18 September 2020
Kolaborasi Beda Generasi Isyfa' Lana Puri
Kamis, 17 September 2020
Sumringahnya Isyfa' Lana Junior Latihan di Balai Puri Baru
Rabu, 16 September 2020
KKN Tangguh Kelompok 08 Fakultas Teknik UMSIDA : Sosialisasi Terkait Peraturan dan Protokol Kesehatan Covid-19
Pemasangan Keramik Balai Puri ada Hambatan, Kok Bisa??
Selasa, 15 September 2020
Antara Pak Ableh, Seekor Sapi, Kambing dan Pedagang Ternak
Beberapa hari sebelum ia menjual sapi ke pasar datang seorang pedagang ternak. Pedagang itu menawar sapi Pak Ableh dengan harga murah sekali. Pak Ableh menolak menjual sapinya.
Tiga hari kemudian Pak Ableh menggiring sapinya ke pasar. Jarak pasar dari rumahnya lumayan jauh. Sekitar 15 km. Ia harus melewati hutan, lahan pertanian, & jalan berlumpur.
Baru 1 jam menggiring sapi ia berjumpa dengan seorang laki-laki. Mungkin orang dari desa lain. Pak Ableh tidak mengenalnya.
‘Mau dijual kambingnya, Pak?’ tanya orang itu.
Dahi Pak Ableh berkerut. ‘Ini sapi, bukan kambing,’ katanya agak kesal.
‘Ya sudah. Bapak mungkin salah lihat. Kambing dibilang sapi,’ kata orang itu sambil berlalu.
Pak Ableh kesal. Ia melanjutkan perjalanan.
Setengah jam kemudian Pak Ableh berjumpa lagi dengan seorang laki-laki muda.
‘Bawa kambing ke mana, Pak?’ tanya laki-laki itu.
Pak Ableh makin kesal. Orang sudah pada buta apa? Ini kan sapi. Mengapa dikatakan kambing?
Pak Ableh tak melayani pertanyaan anak muda itu. Ia terus belalu menyeret sapinya.
Dekat sungai ia bertemu lagi dengan laki-laki lain. Orang itu juga mengatakan sapinya itu kambing.
Menjelang sampai ke pasar ada 7 orang yg bertanya kepada Pak Ableh, & ke-7 nya mengatakan ia membawa kambing.
Sesampai di pasar, pedagang ternak menawar sapi Pak Ableh seharga seekor kambing saja. Pak Ableh tidak lagi percaya pada penglihatannya. Ia tidak lagi yakin hewan yang ada di depannya itu sapi. Matanya salah. Matanya salah. Ia pun memutuskan untuk menjual sapinya dengan harga seekor kambing.
Setelah Pak Ableh berbalik pulang dengan langkah lunglai, 9 orang laki-laki berkumpul di salah satu pojok pasar. Tujuh dari mereka adalah orang yang bertemu dengan Pak Ableh di jalan dan bertanya tentang ‘kambing’ yang dibawa Pak Ableh. Orang ke-8 adalah pedagang ternak yg pernah datang ke rumah Pak Ableh. Orang ke-9 pedagang ternak yang membeli sapi Pak Ableh seharga seekor kambing.
Hari itu mereka membagi keuntungan yang besar dari keberhasilan merubah sapi menjadi kambing. Semua tertawa gembira. Merayakan kemenangan.
Begitulah dunia persepsi. Siapa yang dapat mengendalikan persepsi orang, membuat orang menerima keburukan sebagai kebaikan, akan berkuasa atas orang lain.
Semoga bangsa ini tidak senasib dengan "sapi" di atas. Aamiin.
Warga Bicara : Abdul Haris, Hikmah dari Kegiatan Keagamaan di Perumahan
Senin, 14 September 2020
Sempat Tertunda, Pemasangan Kawat Berduri Menutup Akses Ilegal Akhirnya Selesai Juga
Istighosah Rutinan ala Emak-emak Blok M RT 09
Pasuruan, PURIonline - Emak-emak yang berada di Blok M RT 09 ini memang tidak pernah ada habisnya jika mengadakan kegiatan-kegiatan positif.
Kali ini rutinan sebulan sekali, mereka selalu mengadakan acara Istighosah dari rumah ke rumah.
Acara Istighosah ini merupakan gelaran yang ketiga kalinya, setelah pada pertemuan perdana dilaksanakan di rumahnya Bu Otong.
bertempat di rumah Rindu Blok A12-11, Ahad (13/9/2020) ba'da Maghrib hingga selesai.
Berbeda dengan acara lainnya, Jama'ah Istighosah ini tidak diminta uang Iuran atau arisan tetapi yang ada hanya infak atau shodaqoh seikhlasnya.
Jadi misalkan Jama'ah tersebut berhalangan hadir, maka tidak perlu bayar (dobeli) di pertemuan berikutnya.
Sebagai informasi, jumlah anggota dari Jama'ah Istighosah ini sudah mencapai 27 orang, dan semoga kedepannya acara ini bisa diikuti Emak-emak lainnya sehingga pesertanya bertambah banyak.
Selain sebagai ajang mempererat tali silaturahim, Itighosah juga bertujuan untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberi keselamatan, kebaikan, serta kemudahan atas segala permasalahan dalam hidup.
Bagi yang rumahnya ketempatan juga akan dido'akan bersama-sama, serta untuk keluarga atau saudara yang sudah meninggal juga ikut dido'akan.
Waallohu A'lam Bishowab.
Minggu, 13 September 2020
Progres Pemasangan Keramik Balai Puri Sudah Mencapai 90%
Pasuruan, PURIonline - Setelah pekan sebelumnya warga Perumahan Puri Kraton Regency, Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan melakukan kerja bakti pembongkaran dan "penghancuran" lantai Balai Puri.
Butuh satu pekan untuk proses pengairan lantai yang sudah dihancurkan dan diratakan, tujuannya supaya air bisa meresap ke seluruh bagian lantai yang akan di pasang keramik.
Ahad (13/9/2020) pagi, kini giliran tukang yang melaksanakan pemasangan keramik lantai Balai Puri. Di bantu oleh beberapa warga RT 06 dan 07 yang melakukan kerja bakti agar mempermudah dan mempercepat tukang saat pemasangan.
Ketika dimintai keterangan melalui media sosial WhatsApp, kepala Proyek pembangunan, Musadi menyampaikan pemasangan keramik ini rencananya membutuhkan waktu dua hari baru selesai.
Dari tadi pagi hingga sore hari pemasangan keramik sudah mencapai sekitar 90%, artinya kurang sedikit lagi. Ini berkat kekompakan semua warga yang turut membantu sehingga progresnya cepat selesai.
Meminjam kata-katanya Pak Abdul Haris, tetap pertahankan K5 yakni kekompakan, Kerukunan, Kebersamaan, Kebersihan dan Kemaslahatan agar Perumahan ini semakin maju dan warganya tambah bahagia.
Waallohu A'lam Bishowab.