Featured Post

Hasil Rapat Takmir Bulan November, Nomor 2 Jadi Perhatian Utama

Pasuruan, PURIonline - Ahad malam, 24 November 2024, ba’da Isya’, pengurus Takmir Masjid Nur Ukhuwah mengadakan rapat rutin di t...

Kamis, 17 September 2020

Sumringahnya Isyfa' Lana Junior Latihan di Balai Puri Baru




Pasuruan, PURIonline - Pembangunan pemasangan keramik lantai balai Puri memang belum seratus persen selesai semua, walaupun begitu balai Puri sudah bisa digunakan.

Seperti yang dilakukan oleh anak-anak remaja putra grup Al-Banjari Isyfa' Lana Junior Puri nampak "sumringah" ketika latihan rutin terbangan di lantai balai Puri yang baru dipasang keramik.

Mereka semakin bersemangat dalam berlatih, tentunya didampingi oleh pengajar berpengalaman seperti Ustadz Rochman, Ustad Arim bagian mengajari lanangan dan wedokan, Ustadz Tohari spesialis vokal, serta Ustadz Bobby khusus belajari ketipung dan bas.


Semua berkolaborasi di dalam indahnya alunan musik Al-Banjari yang terdiri dari gabungan macam-macam alat musik dijadikan satu tempo tabuhan yang sama.

Ketika dimintai keterangan salah satu pengajar Ustadz Rohman, menjelaskan ini latihan kedua anak-anak remaja Isya' Lana Junior pasca balai Puri di pasang keramik.

Alhamdulillah, semoga kegiatan positif ini bisa berdampak baik bagi warga perumahan lainnya. Tidak hanya anak-anak, tetapi Ibu-ibu dan Bapak-bapak juga bisa turut aktif memajukan Perumahan yang kita cintai ini.

Waallohu A'lam Bishowab.

Rabu, 16 September 2020

KKN Tangguh Kelompok 08 Fakultas Teknik UMSIDA : Sosialisasi Terkait Peraturan dan Protokol Kesehatan Covid-19


Pasuruan, PURIonline - Kasus positif pandemi Covid-19 di Indonesia setiap harinya mengalami peningkatan signifikan, bahkan sudah sangat mengkhawatirkan.

Himbauan dan anjuran pemerintah kepada masyarakat untuk menggunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak demi melaksankan pencegahan penyebaran covid-19 pun gencar dilakukan.

Atas dasar itulah KKN Tangguh kelompok 08 Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Ari Wicaksono mengedukasi masyarakat terkait sosialisasi peraturan dan protokol kesehatan Covid-19 yang harus dipatuhi oleh masyarakat.

(Penyuluhan cara mencuci tangan yang benar)

Seperti pembagian masker dan vitamin, memasang tempat cuci tangan, sekaligus penyuluhan cara mencuci tangan yang benar. Bertempat di Jl. Layur RT/RW 04/01 Kelurahan Gempeng, Kec. Bangil, Kab. Pasuruan, Sabtu (29/8/2020).

Adapun latar belakang diadakannya kegiatan tersebut karena masih banyaknya masyarakat yang kurang peduli dan tetap beraktivitas di luar rumah.

Berpergian tidak menggunakan masker, tidak mengikuti protokol kesehatan sebagaimana yang telah dihimbau dan dianjurkan oleh pemerintah.

Masker adalah salah satu APD kesehatan, jadi dengan memakai masker dapat melindungi diri kita dari berbagai virus yang masuk dalam tubuh kita melalui udara.

Vitamin, jika kita mengkonsumsinya akan membantu memperkuat daya tahan tubuh kita.

(Pemberian masker dan vitamin kepada warga)

Sedangkan mencuci tangan memang hal yang terlihat kecil, akan tetapi dibalik mencuci tangan banyak manfaat yang didapat. Selain membersihkan tangan juga dapat mencegah menetapnya virus dibagian tubuh tersebut yang bisa beralih kebagian tubuh kita lainnya.

Salah satu bentuk kegiatannya dari KKN-T kelompok 8 tersebut ialah mengajak masyarakat untuk lebih disiplin, peduli dengan pola hidup sehat dengan membiasakan diri menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Dikarenakan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari sangatlah bagus bahkan setelah pandemic covid-19 berakhir nantinya.

Waallohu A'lam Bishowab.

Pemasangan Keramik Balai Puri ada Hambatan, Kok Bisa??

(Material pasir yang masih menumpuk)


Pasuruan, PURIonline - Pemasangan keramik lantai Balai Puri mengalami hambatan, Tukang yang menggarap proyek tersebut masih sibuk kerja di tempat lain dan hanya punya waktu libur hari Ahad saja.

Dengan kondisi tersebut, otomatis pemasangan keramik lantai Balai Puri akan dilanjutkan pekerjaannya hari Ahad tanggal 20 September 2020.

(Pinggir Balai Puri yang belum di pasang keramik)


Saat ini pekerjaannya sudah mencapai 90% yang artinya penyelesaiannya kurang sedikit lagi.

Jika kita coba melihat ke Balai Puri, nampak hanya kurang pinggir-pinggirnya saja yang belum di pasang keramik, setelah itu tinggal finishing agar lebih bagus dipandang mata.

(Sisa material yang belum di gunakan)


Disisi lain kondisi material masih menyisakan pasir, dua setengah sak semen, dan beberapa kardus keramik yang masih utuh belum di pasang terlihat tergeletak di dekat pintu gudang rukem.

Semoga yang ditargetkan pekan depan pembangunan pemasangan keramik lantai Balai Puri bisa segera selesai, sehingga dapat dipergunakan dan difungsikan untuk berbagai macam kegiatan warga Perumahan.

Waallohu A'lam Bishowab.

Selasa, 15 September 2020

Antara Pak Ableh, Seekor Sapi, Kambing dan Pedagang Ternak

                             ( Ilustrasi )


Pasuruan, PURIonline - Pak Ableh butuh uang untuk menikahkan anaknya. Satu-satunya barang yang dapat ia jadikan uang hanya seekor sapi. Ia berpikir akan menjual sapi itu.

Beberapa hari sebelum ia menjual sapi ke pasar datang seorang pedagang ternak. Pedagang itu menawar sapi Pak Ableh dengan harga murah sekali. Pak Ableh menolak menjual sapinya.

Tiga hari kemudian Pak Ableh menggiring sapinya ke pasar. Jarak pasar dari rumahnya lumayan jauh. Sekitar 15 km. Ia harus melewati hutan, lahan pertanian, & jalan berlumpur.

Baru 1 jam menggiring sapi ia berjumpa dengan seorang laki-laki. Mungkin orang dari desa lain. Pak Ableh tidak mengenalnya.

‘Mau dijual kambingnya, Pak?’ tanya orang itu.

Dahi Pak Ableh berkerut. ‘Ini sapi, bukan kambing,’ katanya agak kesal.

‘Ya sudah. Bapak mungkin salah lihat. Kambing dibilang sapi,’  kata orang itu sambil berlalu.

Pak Ableh kesal. Ia melanjutkan perjalanan.

Setengah jam kemudian Pak Ableh berjumpa lagi dengan seorang laki-laki muda.

‘Bawa kambing ke mana, Pak?’ tanya laki-laki itu.

Pak Ableh makin kesal. Orang sudah pada buta apa? Ini kan sapi. Mengapa dikatakan kambing?

Pak Ableh tak melayani pertanyaan anak muda itu. Ia terus belalu menyeret sapinya.

Dekat sungai ia bertemu lagi dengan laki-laki lain. Orang itu juga mengatakan sapinya itu kambing.

Menjelang sampai ke pasar ada 7 orang yg bertanya kepada Pak Ableh, & ke-7 nya mengatakan ia membawa kambing.

Sesampai di pasar, pedagang ternak menawar sapi Pak Ableh seharga seekor kambing saja. Pak Ableh tidak lagi percaya pada penglihatannya. Ia tidak lagi yakin hewan yang ada di depannya itu sapi. Matanya salah. Matanya salah. Ia pun memutuskan untuk menjual sapinya dengan harga seekor kambing.

Setelah Pak Ableh berbalik pulang dengan langkah lunglai, 9 orang laki-laki berkumpul di salah satu pojok pasar. Tujuh dari mereka adalah orang yang bertemu dengan Pak Ableh di jalan dan bertanya tentang ‘kambing’ yang dibawa Pak Ableh. Orang ke-8 adalah pedagang ternak yg pernah datang ke rumah Pak Ableh. Orang ke-9 pedagang ternak yang membeli sapi Pak Ableh seharga seekor kambing.

Hari itu mereka membagi keuntungan yang besar dari keberhasilan merubah sapi menjadi kambing. Semua tertawa gembira. Merayakan kemenangan.

Begitulah dunia persepsi. Siapa yang dapat mengendalikan persepsi orang, membuat orang menerima keburukan sebagai kebaikan, akan berkuasa atas orang lain.

Semoga bangsa ini tidak senasib dengan "sapi" di atas. Aamiin.

Waallohu A'lam Bishowab

Warga Bicara : Abdul Haris, Hikmah dari Kegiatan Keagamaan di Perumahan



Pasuruan, PURIonline - Abdul Haris merupakan salah satu warga yang peduli terhadap lingkungan Perumahan. Ia selalu aktif menanyakan dan update mengenai perkembangan Perumahan saat ini. Termasuk menanggapi kegiatan keagamaan Istighosah ala Emak-emak Blok M.

Alhamdulilah berkat rahmat Alloh SWT, kita semua sudah memberi contoh pada diri kita sendiri, orang lain dan juga sekaligus kepada warga luar.

Mengingat dengan adanya kegiatan rutinan istighosah ala Emak-emak blok M RT 09, dengan adanya acara keagamaan tersebut banyak hikmah yang bisa kita ambil, diantaranya :   

1. Merubah hati kita bisa lebih tenang. Selalu bersabar, tidak punya rasa Iri hati dan dengki.         

2. Bisa merubah cara berkumpul dan bergaul diantara kita yang semua bersaudara dengan cara syariah Islamiah.             
3. Bisa merubah sifat kesombongan, tidak membedakan antara yang kaya dan yang miskin, yang kuat dan yang lemah. Semua kita hormati dan hargai satu sama lain.

 4. Sholawat dan doa kepada ahli kubur, supaya bisa meringankan siksaannya di alam kubur dan di dunia semoga mendapatkan balasan dilancarkan jalan rizekinya serta barokah kehidupannya.              

Maka dari itu, mari kita sama-sama memperbaiki hati kita menjadi baik lagi di hadapan Alloh SWT, dan menjadi ramah serta santun di hadapan sesama manusia.

Waallohu A'lam Bishowab.

Senin, 14 September 2020

Sempat Tertunda, Pemasangan Kawat Berduri Menutup Akses Ilegal Akhirnya Selesai Juga

(Pemasangan kawat berduri diatas benteng pembatas)


Pasuruan, PURIonline - Pemasangan kawat berduri diatas benteng pembatas yang dilakukan oleh warga Blok M RT 09 untuk menutup akses ilegal akhirnya diselesaikan juga, Ahad (13/9/2020) sore.

Kerja bakti pemasangan kawat berduri ini sempat tertunda beberapa pekan karena berbagai kendala, salah satunya masalah klasik yaitu dana.

Perlu diketahui bahwasanya bulan lalu Blok M telah melaksanakan proyek pembangunan Taman tahap 3. Kegiatan tersebut sangat menguras dana kas RT hingga minus bahkan sebagian besar dipinjamkan dahulu dari beberapa warga agar pekerjaannya bisa selesai.

Proses pemasangan kawat berduri dipimpin langsung ketua Lingkungan RT 09, Deni Purnomo dibantu beberapa warga yang ada di rumah.

Harapannya setelah akses Ilegal tersebut ditutup tidak ada lagi orang yang tidak bertanggungjawab masuk atau keluar lewat jalan tersebut.

Yang paling penting, semoga Perumahan Puri Kraton Regency semakin aman, nyaman dan tentram.

Dengan selalu berpedoman dan membudayakan kebiasaan K5 yakni Kerukunan, Kekompakan, Kebersihan, Keamanan, dan Kemaslahatan.

Jangan lupa juga selalu 3S yaitu Senyum, Salam, dan Sapa.

Waallohu A'lam Bishowab.

Istighosah Rutinan ala Emak-emak Blok M RT 09

(Acara Istighosah yang ketiga di Rumah Rindu)


Pasuruan, PURIonline - Emak-emak yang berada di Blok M RT 09 ini memang tidak pernah ada habisnya jika mengadakan kegiatan-kegiatan positif.

Kali ini rutinan sebulan sekali, mereka selalu mengadakan acara Istighosah dari rumah ke rumah.

Acara Istighosah ini merupakan gelaran yang ketiga kalinya, setelah pada pertemuan perdana dilaksanakan di rumahnya Bu Otong.
bertempat di rumah Rindu Blok A12-11, Ahad (13/9/2020) ba'da Maghrib hingga selesai.

Berbeda dengan acara lainnya, Jama'ah Istighosah ini tidak diminta uang Iuran atau arisan tetapi yang ada hanya infak atau shodaqoh seikhlasnya.

Jadi misalkan Jama'ah tersebut berhalangan hadir, maka tidak perlu bayar (dobeli) di pertemuan berikutnya.

Sebagai informasi, jumlah anggota dari Jama'ah Istighosah ini sudah mencapai 27 orang, dan semoga kedepannya acara ini bisa diikuti Emak-emak lainnya sehingga pesertanya bertambah banyak.

Selain sebagai ajang mempererat tali silaturahim, Itighosah juga bertujuan untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberi keselamatan, kebaikan, serta kemudahan atas segala permasalahan dalam hidup.

Bagi yang rumahnya ketempatan juga akan dido'akan bersama-sama, serta untuk keluarga atau saudara yang sudah meninggal juga ikut dido'akan.

Waallohu A'lam Bishowab.

Minggu, 13 September 2020

Progres Pemasangan Keramik Balai Puri Sudah Mencapai 90%




Pasuruan, PURIonline - Setelah pekan sebelumnya warga Perumahan Puri Kraton Regency, Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan melakukan kerja bakti pembongkaran dan "penghancuran" lantai Balai Puri.

Butuh satu pekan untuk proses pengairan lantai yang sudah dihancurkan dan diratakan, tujuannya supaya air bisa meresap ke seluruh bagian lantai yang akan di pasang keramik.


(Pak Wawan selaku pengawas proyek pembangunan turut membantu masang keramik)


Ahad (13/9/2020) pagi, kini giliran tukang yang melaksanakan pemasangan keramik lantai Balai Puri. Di bantu oleh beberapa warga RT 06 dan 07 yang melakukan kerja bakti agar mempermudah dan mempercepat tukang saat pemasangan.

Ketika dimintai keterangan melalui media sosial WhatsApp, kepala Proyek pembangunan, Musadi menyampaikan pemasangan keramik ini rencananya membutuhkan waktu dua hari baru selesai.


(Ustadz Khoiri Basyar juga turut membantu ngangkat adukan)


Dari tadi pagi hingga sore hari pemasangan keramik sudah mencapai sekitar 90%, artinya kurang sedikit lagi. Ini berkat kekompakan semua warga yang turut membantu sehingga progresnya cepat selesai.

Meminjam kata-katanya Pak Abdul Haris, tetap pertahankan K5 yakni kekompakan, Kerukunan, Kebersamaan, Kebersihan dan Kemaslahatan agar Perumahan ini semakin maju dan warganya tambah bahagia.

Waallohu A'lam Bishowab.

Ustadz Wahid : Istiqomah Dalam Bertaubat

(Ustadz Wahid pengisi kajian Tasawuf)


Pasuruan, PURIonline - Pengajian malam Ahad kembali di gelar oleh Takmir Masjid Nur Ukhuwah Perumahan Kraton Harmoni, Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/9/2020) ba'da Maghrib.

Kali ini diiisi oleh Ustadz Wahid dari Sungi, yang membawakan kajian Tasawuf. Ibarat rumah itu jika kita ingin isi dengan ornament/hiasan maka harus dibersihkan dulu, begitu juga hati kita jika ingin diisi dengan kebaikan, maka harus dibersihkan dulu dengan Tawakal.

Istiqomah dalam bertaubat.
Bertaubat itu dari sesuatu yang tercela dari syariat Agama menuju ke sesuatu yang terpuji.

Urutannya bertaubat ialah dari dosa besar dahulu baru yang kecil.
Taubat dosa besar itu memang berat, maka tahapannya butuh waktu, dimulai perbanyak membaca Istighfar dan perbaiki sholat 5 waktu.

(Para Jama'ah yang hadir menyimak kajian)

Macam-macam dosa besar :
1. Syirik menyekutukan Alloh SWT
2. Membunuh orang
3. Zina
4. Minum Khomer (mabuk)
5. Durhaka kepada orang tua.

Sedangkan dosa kecil :
1. Mencium bau wanginya perempuan saat lewat.
2. Makruh
Makruh itu Sesuatu yang dianggap kurang pantas (gak etis), tetapi levelnya belum mencapai haram.
3. Zina Mata.
4. Dan lain-lain.

Taubat itu :
1. Menyesali perbuatannya dan menyadari apa yang dilakukannya itu dosa.
2. Punya Azzam (tekad) dalam hatinya tidak akan mengulanginya lagi.

Dosa kecil bisa dianggap dosa besar tergantung orang nya.
Orang yang dekat dengan Alloh SWT, jika melakukan dosa kecil itu menganggapnya dosa besar.

Waallohu A'lam Bishowab.