Featured Post
Hasil Rapat Takmir Bulan November, Nomor 2 Jadi Perhatian Utama
Pasuruan, PURIonline - Ahad malam, 24 November 2024, ba’da Isya’, pengurus Takmir Masjid Nur Ukhuwah mengadakan rapat rutin di t...
Selasa, 08 September 2020
PJ Kepala Desa Bendungan Mengundang Ketua RT/RW dan Sesepuh dalam Musyawarah Warga RW XI
Senin, 07 September 2020
Kerja Bakti Warga RT 06 Pasang Tiang Lampu
Minggu, 06 September 2020
"Penghancuran" Balai Puri
Pengajian Malam Ahad oleh Ustadz Syahrandi M.Pdi : Sejarah Qunut
Pasuruan, PURIonline - Pengajian malam Ahad yang rutin di gelar oleh Takmir Masjid Nur Ukhuwah Perumahan Kraton Harmoni, Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (5/9/2020) ba'da Maghrib.
Pada kesempatan kali ini pemateri diisi oleh Ustadz Syahrandi membahas kajian fiqih sejarah qunut, tipu muslihat, penghianatan, hingga kecurangan sudah ada sejak jaman dahulu. Yang ada sekarang ini hanya pengulangan sejarah saja.
Sebuah peristiwa tragis di Bir Ma'unah menimpa kaum muslimin. 70 shahabat pilihan yang merupakan para qurra` (ahli membaca Al-Qur`an, yakni ulama) dibantai dengan hanya menyisakan satu orang saja saat perjalanan menuju penduduk Najd. Peristiwa ini mengguratkan kesedihan yang mendalam pada diri Rasulullah. Beliaupun mendoakan kejelekan kepada para pelakunya selama satu bulan penuh ketika sholat 5 waktu. Inilah awal mula adanya Qunut.
Namun setelah adanya larangan dari Alloh SWT, akhirnya Rasulullah berhenti qunut setiap waktu tetapi hanya menyisakan qunut saat sholat Subuh. Adapun waktu itu Rasulullah membaca qunut nazilah.
Qunut menurut pendapat 4 Mazhab :
1. Mazhab Hanafi dan Hanbali: Tidak ada Qunut pada salat Subuh.
2. Mazhab Maliki: Ada Qunut pada salat Subuh, dibaca sirr, sebelum ruku'.
3. Mazhab Syafi'i: Ada Qunut pada salat Subuh, setelah ruku.
Apakah dalil hadits tentang Qunut Subuh?
Dari Muhammad, ia berkata: "Saya bertanya kepada Anas bin Malik: "Apakah Rasulullah SAW membaca Qunut pada salat Subuh?". Ia menjawab: "Ya, setelah ruku', sejenak". (HR. Muslim).
Seperti kebanyakan diamalkan di Indonesia yakni bermazhab Syafi'i membaca doa qunut Subuh termasuk sunnah ab’adl, yang jika ditinggalkan maka dianjurkan melakukan sujud sahwi.
Tata caranya dengan mengangkat kedua tangan dan ketika selesai membaca qunut tidak usah mengusap muka seperti berdo'a, tetapi tangan langsung ke posisi semula karena khawatir menambah gerakan sholat.
Bagaimana jika Imamnya tidak qunut? Maka jawabannya setelah ruku‘ berdiam sejenak dan jika memungkinkan si makmum untuk membaca doa qunut, maka bacalah. Jika tidak (berhenti sejenak), maka ikutilah imam atau tidak usah qunut.
Mengenai doa qunut dalam salat Subuh ini sering menjadi polemik di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Namun, umumnya menilai bahwa hal itu masalah khilafiyah (perbedaan pendapat) dalam cabang ibadah (furu'iyah) sehingga kita tidak boleh sampai berdebat berlebihan karena dua-duanya benar mempunyai dasar masing-masing dan yang salah itu justru yang tidak sholat Subuh.
Waallohu A'lam Bishowab
Sabtu, 05 September 2020
Merawat Ingatan : Napak Tilas Komunitas yang Ada Di Perumahan
Pasuruan, PURIonline - Dengan jumlah warga ratusan KK yang terbagi kedalam lima RT, Perumahan Puri Kraton Regency ternyata telah banyak menjamur berbagai macam komunitas.
Diantaranya adalah :
- Isya' Lana : komunitas pecinta sholawat khusus Bapak-bapak,
- Qotrunnada Ummi Puri : komunitas pecinta sholawat khusus Ibu-ibu,
- Kicau mania : komunitas pecinta burung,
- Futsal Puri : komunitas pecinta futsal,
- Gowes Puri : komunitas pecinta mancal,
- Badminton Puri : komunitas pecinta bulu tangkis,
- Mancing Mania : komunitas pecinta tarikan,
- Skak Puri : komunitas pecinta catur, hingga
- Pingpong Puri : komunitas pecinta tenis meja,
- Dan lain-lain.
Anak-anak juga ada komunitasnya :
- Qotrunnada Putri Puri : Komunitas pecinta sholawat khusus anak-anak putri,
- Isyfa' Lana Junior : Komunitas pecinta sholawat khusus anak-anak remaja putra.
(komunitas pecinta mancing Puri)
Tentunya ini merupakan kebanggaan tersendiri, berbagai komunitas positif terus tumbuh dan berkembang di Perumahan. Diantaranya ada yang secara organisasi diresmikan dan ada pula yang mengalir begitu saja.
Tetapi karena Markona yang masih belum aman, malah meningkat terus kasus setiap harinya beberapa komunitas vacum tidak ada kegiatan hingga batas waktu yang tidak belum ditentukan.
Semoga kita tetap mendapatkan lindungan-Nya, tetap terapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas kita.
Apalagi akhir-akhir ini Pemerintah sedang gencar-gencarnya "razia masker" kepada seluruh masyarakat, dan bagi yang melanggar akan dikenakan hukuman sanksi sosial bahkan denda.
Waallohu A'lam Bishowab.
Jumat, 04 September 2020
Penampilan Perdana Isyfa' Lana Junior Puri di Rumah Kang Mus
Kamis, 03 September 2020
Rapat RT/RW, Sesepuh dan Tokoh Masyarakat : Tegakkan Demokrasi!!
Rabu, 02 September 2020
PJ Kepala Desa Bendungan Datangi Musyawarah RT/RW dan Sesepuh, Ada Apa?
Pasuruan, PURIonline - Musyawarah atau rapat merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia yang biasanya dilaksanakan untuk mencari solusi dalam memecahkan sebuah masalah.
Musyawarah yang awalnya hanya mengundang ketua dan Pengurus RT 01 sampai 10, ketua dan sekertaris RW XI, sesepuh Harmoni, sesepuh Puri serta tokoh masyarakat Perumahan.
Tanpa disangka-sangka ternyata PJ Kepala Desa Bendungan, Adi Susilo beserta perangkat desa mendatangi dan turut hadir dalam musyawarah tersebut.
Bertempat di Balai Puri RT 06 dan 07, Perumahan Puri Kraton Regency, Selasa (1/9/2020) malam.
Kedatangan PJ Kepala Desa ini ternyata bermaksud untuk menyerap aspirasi warga Perumahan Puri dan Harmoni, yang akhir-akhir ini dihebohkan terkait isu dan polemik terkait terbitnya Surat Keputusan (SK) pengangkatan RT/RW, yang secara otomatis jabatannya diperpanjang 5 tahun lagi hingga 2025.
Para peserta yang hadir mulai sesepuh, tokoh Masyarakat, hingga ketua RT 06, 07, 08, 09, 10 menyampaikan unek-uneknya kepada PJ Kepala Desa Bendungan, bahwasanya ingin segera mengadakan pemilihan ketua RW di Perumahan, sehingga demokrasi yang mereka bangun selama ini bisa berjalan baik.
Yang disayangkan pada rapat kali ini adalah tidak datangnya ketua RW serta RT 01 hingga 04, sedangkan RT 05 diwakilkan oleh sesepuh, sehingga permasalahan ini tidak bisa selesai tadi malam dan harus diteruskan di balai Desa.
Waallohu A'lam Bishowab.