Meskipun di TPST saat ini kondisinya sudah bersih dari gunungan sampah, namun masalah baru muncul yakni besarnya nominal biaya pengangkutan sampah ke TPA.
Hal tersebut dikarenakan setiap bulannya RW XI harus mengangkut tidak kurang dari 10 dumptruk sampah yang di buang ke TPA.
Meskipun sudah adanya program Bank Sampah BISSA yang di koordinir oleh Ibu-ibu PKK, namun aktualnya sampah tetap banyak khususnya sampah organik.
BACA JUGA: Alhamdulillah Kabar Baik, Ini Surat Balasan dari Perumnas Terkait Bantuan Retribusi Sampah
Kabarnya ketua RW XI Darso sudah mempunyai jurus jitu untuk mengurangi sampah organik agar tidak di buang ke TPST dan bisa dilakukan oleh warga di halaman rumah.
Jurus jitu tersebut yakni pembuatan lubang Biopori atau lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos.
Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.
BACA JUGA: Takmir Masjid Nur Ukhuwah Akhirnya Melaunching Akun YouTube Resmi, Jangan Lupa Subscribe yai
Manfaat Lubang Biopori diantaranya :
1. Mengurangi sampah organik menjadi kompos
2. Sebagai serapan air ketika banjir
3. Menyuburkan tanah
4. Mempengaruhi air tanah
Darso bahkan sudah mempraktekkannya dengan membuat lubang biopori di depan rumahnya, tidak tanggung-tanggung Ia langsung membuatnya dua buah.
Sampah organik seperti sisa makanan, sampah dapur, dedaunan, hingga kulit buah-buahan Ia masukan ke lubang Biopori tersebut. Secara otomatis sampah yang dibuang ke TPST hanya menyisakan sedikit saja.
Jurus jitu tersebut bisa diterapkan oleh semua warga atau di koordinir oleh RT masing-masing maka kapasitas sampah yang masuk ke TPST diyakini akan menurun drastis.
Informasi tersebut Darso sampaikan kepada PURIonline sesaat selesai acara Tahlilan hari ke-40 wafatnya Edi Sutrisno.
Waallohu A'lam Bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar