Kita ini manusia yang lemah, maka Alloh SWT mengutus nabi Muhammad untuk menyempurnakan akhlak.
Nabi-nabi diutus bukan menjadi orang terkenal, orang kaya, tetapi mengajak manusia ke jalan yang benar.
Jika manusia dianggap kuat karena kekuatan, maka binatang lebih kuat dari manusia. Maka dari itu kita diukur dengan akhlaknya.
Manusia jika tidak punya akhlak maka lebih hina dari binatang.
Contoh monyet makan, sama manusia makan apa bedanya?
Ya pada Akhlaknya, sebelum makan baca do'a dulu, cuci tangan, pakai tangan kanan, selesai makan baca do'a lagi.
"Kalau monyet tidak cuci tangan, gak pake baca do'a, mau tangan kanan atau kiri bebas,"
"Jadi misalkan ada manusia makannya seperti itu berarti sama kayak monyet," disambut gelak tawa hadirin.
Nabi Muhammad Saw merupakan contoh yang baik dan idola yang baik.
Kita ambil contoh akhlak nabi Muhammad Saw yang kecil suka membantu istrinya, bersih-bersih, nyapu, nyuci, dan lain-lainnya.
Diadakannya maulid selain bersholawat, juga untuk mengetahui akhlaknya nabi Muhammad.
Zaman sekarang ini sudah terbalik, kalau dulu idolanya nabi Muhammad, tapi kalau sekarang sudah beda lagi, idolanya artis, petinju, politisi, dan lain-lain.
Kalau anak kita idolanya bukan nabi Muhammad, maka jangan salahkan jika anaknya bantahan, tidak nurut kepada orang tua.
Penyebabnya ada dua macam :
1. Orang tua tidak mendidik anak dengan akhlak nabi Muhammad.
2. Makanan yang di makan subhat bahkan haram.
Intinya ada majelis maulid, rutinan, pengajian yakni agar tahu ajarannya nabi Muhammad.
Mudah-mudahan kita cinta kepada Nabi Muhammad Saw, dan nabi Muhammad juga cinta kepada kita.
Mudah-mudahan dengan menghadiri majelis maulid seperti ini kita mendapat syafaat dari Rasulullah Saw. Aamiin.
Waallohu A'lam Bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar