Pasuruan, PURIonline - Sudah lama tidak terdengar kabar terkait perkembangan yang ada di RW XI Perumahan Kraton Harmoni desa Bendungan, Kraton, Pasuruan.
Ternyata diam-diam mereka ( Pengurus RW XI) sedang mempersiapkan program kerja baru yang berhubungan dengan lingkungan dan dapat menghasilkan cuan untuk kas RW XI maupun bagi warga yang turut berpartisipasi.
Sekedar informasi bahwasanya setiap bulan RW XI mengangkut sampah dari TPSS Perumahan ke TPA Bangil sebanyak minimal 10 Dump truk dan biaya yang dikeluarkan sekitar 5juta lebih.
Walaupun program Bank Sampah BISSA terus berjalan setiap 2 pekan sekali dan sudah diikuti sebanyak kurang lebih 70% dari jumlah warga, dan sudah berjalan sekitar 7-8 bulan, nyatanya kuantitas sampah yang ada di TPSS masih menggunung.
Maka dari itu, di awal tahun baru ini pengurus RW XI sedang menjalankan program kerja "Budidaya Magot" Yang bekerja sama dengan beberapa warga dari RT 10.
APA ITU MAGOT?
Adalah organisme yang berasal dari larva Black Soldier Fly (BSF) dan dihasilkan pada metamorfosis fase kedua setelah fase telur dan sebelum fase pupa yang nantinya akan menjadi BSF dewasa.
Siklus hidup BSF dalam hitungan hari Larva - pupa - lalat Magot (larva)
Magot bisa diproduksi dengan mudah, cepat dan dilakukan panen dari usia 10 hari hingga 24 hari.
Periode waktu yang disebutkan di atas untuk bisa melaksanakan panen adalah saat BSF sudah menetas dan kemudian masuk fase larva yang bisa tumbuh antara 15-20 milimeter hingga masuk fase pupa. Setelah menetas, Maggot yang dihasilkan dari BSF akan mengandung protein yang tinggi antara 41-42% protein kasar, 31-35% ekstrak eter, 14-15% abu, 4,18-5,1% kalsium, dan 0,60-0,63% fosfor dalam bentuk kering.
MANFAAT MAGOT
• Sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan pakan ikan dan unggas yang mengandung protein tinggi dan berkualitas.
• Pembuatan yang mudah dilakukan oleh siapa saja dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau karena media utamanya adalah sampah organik.
• Pengembangbiakan larva membutuhkan sampah organik sebagai bahan makanannya yang salah satunya dihasilkan dari rumah tangga, sehingga menjadi salah satu solusi dalam pengurangan sampah.
• Harganya cukup terjangkau di pasaran, karena bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksinya bisa didapatkan dengan mudah.
LOKASI PEMBUDIDAYAAN MAGOT
Memanfaatkan bangunan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang luasnya ±450m2 (30x15m) yang berdekatan dengan TPA (Tempat Pembuangan Sementara) di sisi paling selatan wilayah perumahan, sehingga memudahkan pengambilan sampah organik yang dijadikan bahan makanan Magot.
SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA MAGOT
1. Tempat pembiakan
Sekitar bangunan TPST.
2. Media penetasan telur
Bahan dari kotak kardus/ tripleks.
3. Biopond
Tempat pembesaran larva lalat BSF.
4. Tenaga kerja
Memilah sampah organik di area TPS sebagai bahan makanan Magot, melakukan pengawasan dan perawatan serta proses panen.
Bersambung...
Waalohu A'lam Bisshowab