Featured Post

Hasil Rapat Takmir Bulan November, Nomor 2 Jadi Perhatian Utama

Pasuruan, PURIonline - Ahad malam, 24 November 2024, ba’da Isya’, pengurus Takmir Masjid Nur Ukhuwah mengadakan rapat rutin di t...

Sabtu, 05 Maret 2022

9 Etika Bertetangga dalam Pandangan Islam, Nomor 6 Orang NU Banget


Pasuruan, PURIonline - Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita tidak akan pernah lepas dengan yang namanya tetangga. Terlebih di lingkungan perumahan yang saling berdekatan.

Namun apakah kita pernah terbesit mengenai etika dalam bertetangga itu bagaimana? Apa saja hak-hak mereka? Apa saja yang tidak boleh dilakukan sebagai tetangga.

Nah ternyata di dalam ajaran Islam, Rasulullah sudah mengatur permasalahan ini dan mari kita simak 9 etika bertetangga menurut pandangan Islam. 


1. Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka

Rasulullah SAW bersabda sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah RA : "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan di dalam riwayat lain disebutkan, hendaklah ia berprilaku baik terhadap tetangganya".(Muttafaqalaih).

2. Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita

Bangunan tersebut tidak membuat mereka tertutup dari sinar matahari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.


3. Hendaknya kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di rumah (mudik)

Kita jaga harta dan kehormatan mereka dari tangan-tangan orang jahil, dan hendaknya kita ulurkan tangan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan mata kita dari wanita mereka dan merahasiakan aib mereka.

4. Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu mereka

Atau mengganggu mereka dengan melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka. Rasulullah SAW telah bersabda: "Demi Alloh tidak beriman, demi Alloh tidak beriman, demi Alloh tidak beriman! Nabi ditanya: Siapa, wahai Rasulullah? Nabi menjawab: Adalah orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena perbuatannya". (Muttafaqalaih).

5. Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka

Seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka, terlebih lagi kita sebagai pemimpin (RT/RW). 


6. Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita

Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Dzarr: "Wahai Abu Dzarr, apabila kamu memasak sayur (daging kuah), maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu". (HR. Muslim).

7. Hendaknya kita turut bersuka cita di dalam kebahagiaan mereka dan berduka cita di dalam duka mereka

Kita jenguk bila ia sakit, kita tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik bila menjumpainya, dan hendaknya kita undang untuk datang ke rumah. Hal-hal seperti itu mudah membuat hati mereka lunak dan sayang kepada kita.

8. Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan atau kekeliruan mereka

Janganlah berbahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka.
Jangan senang melihat tetangga susah, dan jangan susah melihat tetangga senang. 

9. Hendaknya bersabar atas perilaku kurang baik mereka terhadap kita

Rasulullah SAW bersabda tiga kelompok manusia yang dicintai Alloh, disebutkan di antaranya: "Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya". (HR. Ahmad). 

Waallohu A'lam Bisshowab. 

Tidak ada komentar: