Pasuruan, PURIonline - Kesehatan merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT kepada kita sebagai ciptaan-Nya.
Maka sudah sepatutnya nikmat kesehatan itu wajib kita syukuri, apalagi di zaman pandemi seperti ini.
Rasulullah SAW bersabda, "Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah." (HR Muslim).
Bagaimana agar senantiasa sehat seperti Rasulullah SAW? Ikuti resep berikut:
BACA JUGA: Ini Manfaat Gerakan Sholat Bagi Kesehatan Tubuh, Takbirothul Ikrom untuk Melancarkan Aliran Darah
1. Selalu bangun sebelum subuh
Rasul selalu mengajak umatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan shalat sunah dan shalat fardu, shalat subuh berjamaah.
Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain : berlimpah pahala dari Allah, kesegaran udara subuh yang bagus untuk kesehatan misal untuk terapi penyakit TBC, memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.
2. Aktif menjaga kebersihan
Rasul selalu rapi dan bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. "Mandi pada hari Jumát adalah wajib bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman." (HR Muslim).
3. Tidak pernah banyak makan
Sabda Rasul, "Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)." (Muttafaq Alaih).
Dalam tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda: sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi umat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan. “Berpuasalah, niscaya engkau sehat,” demikian sabda Rasul.
4. Gemar berjalan kaki
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.
Penelitian medis baru-baru ini menganjurkan orang untuk berjalan kaki minimal sepuluh ribu langkah untuk meningkatkan kualitas peredaran darah serat kesehatan bagi otot serta organ tubuh lainnya, dan ini malah dilakukan sama orang Jepang.
5. Tidak pemarah
Nasihat Rasulullah, "Jangan Marah" diulangi hingga tiga kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa.
Ada terapi yang tepat untuk menahan marah diantaranya: Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka segera duduk, dan bila duduk maka berbaringlah.
Membaca Ta'awwudz, karena marah itu dari setan - segeralah berwudhu - shalat dua rakaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati.
6. Optimis dan tidak putus asa
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah, dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT.
Rasulullah senantiasa menganjurkan kita untuk optimis dan tak pernah berputus asa dari rahmat Allah. Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang selalu optimis dan ceria cenderung lebih sehat dan bahagia dibanding dengan orang yang selalu bersikap pesimis dan gelisah.
7. Menjaga kebersihan hati
Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, mentalitas, maka menjauhi iri hati dan buruk sangka serta sifat-sifat tercela merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.
Kebanyakan penyakit yang diderita oleh masyarakat modern sekarang ini disebabkan karena faktor-faktor psikologis seperti gelisah, merasa kesepian, terobsesi oleh sesuatu, merasa dicampakkan, memendam emosi dalam jangka waktu yang lama, dan sebagainya.
Jernihnya hati akan mendorong pikiran ke arah yang sehat dan merangsang metabolisme tubuh untuk menciptakan antibody yang berfungsi untuk mengembalikan kesehatan fisik.
8. Selalu bersyukur
Rasulullah SAW mengajarkan kita agar banyak bersyukur untuk mendapatkan lebih banyak lagi anugerah dari Allah. Dengan terus bersyukur berarti kita sedang terus-menerus menyadari posisi kehambaan kita yang lemah dan senantiasa membutuhkan pemberian dari Allah.
Rasa syukur juga memberi efek ketenangan bagi jiwa dan mental, serta memberi andil bagi proses kejernihan berpikir. Pada akhirnya, bersyukur adalah aspek terbesar bagi terciptanya kesehatan fisik, mental dan spiritual.
Waallohu A'lam Bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar