Halaman
Sabtu, 31 Oktober 2020
Tiga Habaib InsyaAlloh Siap Hadir Dalam Peringatan Maulid Nabi yang Diadakan RT 09
Jumat, 30 Oktober 2020
Aneka Barang di Gantung, Meriahkan Acara Peringatan Maulid Nabi di Gang Kurma RT 10
Pasuruan, PURIonline - Untuk menyambut dan menghormati kelahiran Nabi Muhammad Saw atau peringatan Maulid di setiap tempat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda.
Seperti yang diselenggarakan oleh warga gang Kurma RT 10 RW XI Perumahan Puri Kraton Regency, pada hari Kamis (29/10/2020) Ba'da Isya.
Mereka merayakan peringatan Maulid dengan cara yang unik, yakni berbagai macam barang digantung di tengah-tengah jalan gang Kurma untuk memeriahkan acara ini.
Ada hanger, gelas plastik, payung, alat tulis, buku, bola plastik, kerudung, sendal japit, alat dapur, gayung, bak dan lain-lain.
Selesai acara barang-barang yang digantung tersebut lalu diperebutkan oleh warga yang tadinya duduk-duduk dibawah.
Nampak hadir juga tabuhan musik Al-Banjari dari warga RT 10 sendiri yang merupakan gabungan dari jebolan Isyfa' Lana Puri dan Isyfa' Lana Junior Puri menambah lengkap acara tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan menjalin kerukunan serta silaturahmi sesama warga khususnya RT 10.
Semoga mendapatkan berkah Maulid, sehingga bisa manambah kecintaan kita terhadap Baginda Rasulullah Saw dan meningkatkan ketaatan kita kepada Alloh SWT. Aamiin.
Waallohu A'lam Bisshowab.
Ketua RT 09 Otong Rismaya Pimpin Rapat Persiapan dan Pemantapan Maulid Nabi bersama Ibu-ibu PKK
Kamis, 29 Oktober 2020
Kolaborasi Isyfa' Lana Puri Dengan Lintas Tiga Generasi Beda Zaman
Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1442 H di Masjid Nur Ukhuwah
Rabu, 28 Oktober 2020
Peringatan Maulid Nabi di Masjid Nur Ukhuwah, Ini Yang Harus Diperhatikan
Eko S. Nugroho Undang Habib Sholeh Alaydrus Saat Peringatan Maulid Nabi Di kediamannya
Selasa, 27 Oktober 2020
Bikin Geger!! Bawa Surat Pengantar Dengan Distempel RW XI, Sejumlah Warga Perumahan Harmoni Ditolak Desa
Pasuruan, PURIonline - Pasca dicabutnya SK "Kontroversial" Nomor 141.2/4/424.307.2.24/2020 tentang pengangkatan ketua RT/RW oleh PJ Kepala Desa Bendungan berdampak pada warga.
Sejumlah warga Perumahan Kraton Harmoni yang membawa surat pengantar dengan stempel RW XI, harus kecewa karena ditolak Perangkat Desa.
Alasan ditolaknya surat pengantar mereka karena SK Kontroversial sudah dicabut, sehingga secara otomatis ketua RW XI Pustopo Adi sudah tidak menjabat lagi karena masa baktinya sudah habis pada 30 September 2020 kemarin.
Ketika dikonfirmasi kebenarannya kabar tersebut oleh PURIonline melalui media WhatsApp, Kepala Seksi Pemerintahan (Kasipem) Desa Bendungan, Didik membenarkan adanya warga Perumahan yang ditolak,
"Enggeh bener pak, memang Desa menolak surat pengantar RT/RW yang di stempel RW XI atas nama Pustopo Adi. Walaupun begitu warga Perumahan tetap kami layani surat menyuratnya pak, tetapi harus kembali membawa surat pengantar dengan tanpa distempel RW XI alias dari ketua RT saja cukup"
Ia juga menambahkan meminta maaf kepada warga Perumahan terkait hal ini,
"Maaf saudaraku semua warga Perumahan yang kami hormati, kami menolak tersebut karena itu bukan kebijaksanaan saya, tetapi itu sudah kebijaksanaan dari Desa dan Kecamatan."
Ketika ditanyakan lebih lanjut, sudah ada berapa warga Perumahan yang di tolak Desa? Ia membalasnya,
"Setahu saya baru 4 orang Pak."
Terakhir Didik menyampaikan,
"Monggo kita jalin persaudaraan yang kental dan saling pengertian antara satu dengan yang lainnya."
Waallohu A'lam Bisshowab.
Senin, 26 Oktober 2020
Kisah Mengharukan Rasulullah di Akhir Hayatnya, Akan di Cambuk Sahabat Ukasyah
Pasuruan, PURIonline - Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat.
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga keadaan beliau sangat lemah.
Pada suatu hari, Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua Sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para Sahabat.
Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat Taushiyah dari Rasulullah SAW.
Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat,
menahan sakit yang tengah dideritanya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat-sahabatku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu,
bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah?"
Semua Sahabat menjawab dengan suara bersemangat,
"Benar wahai Rasulullah,
Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi,
dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.
Akhirnya sampailah pada satu pertanyaan yang menjadikan para Sahabat sedih dan terharu.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya,
aku akan pergi menemui Allah SWT,
Dan sebelum aku pergi,
aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia.
Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua.
Adakah aku berhutang kepada kalian?
Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut.
Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah SWT dalam keadaan berhutang dengan manusia."
Ketika itu semua para sahabat diam,
dan dalam hati masing-masing berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".
Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.
Tiba-tiba bangun seorang lelaki yang bernama UKASYAH,
seorang sahabat, mantan preman sebelum masuk Islam, dan
dia berkata :
"Ya Rasulullah...
Aku ingin sampaikan masalah ini.
Seandainya ini dianggap hutang,
Maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".
Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".
Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, suatu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cemeti ke belakang kuda.
Tetapi cemeti tersebut tidak kena pada belakang kuda,
Tapi justeru terkena pada dadaku,
Karena ketika itu aku berdiri dibelakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".
Mendengar itu,
Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau,
Maka hari ini aku akan terima hal yang sama."
Dengan suara yang agak tinggi,
Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."
Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.
Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah kepada Ukasyah.
"Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. Bukankah Baginda sedang sakit..!!?
Ukasyah tidak menghiraukan semua itu.
Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah Fatimah, anaknya.
Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah,
Kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"
Bilal menjawab dengan nada sedih : "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah."
Terperanjat dan menangislah Fatimah, seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak memukul Ayahku Rasulullah?
Ayahku sedang sakit,
kalau mau memukul,
pukullah aku anaknya".
Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".
Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikannya kepada Ukasyah.
Setelah mengambil cambuk itu,
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.
Tiba-tiba, Abu Bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil
berkata: "Ukasyah... kalau kamu hendak memukul,
pukullah aku..!!
Aku adalah orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah SAW sampaikan.
Akulah sahabatnya di kala suka dan duka.
Kalau engkau hendak memukul,
maka pukullah aku".
Rasulullah SAW bersabda: "Duduklah wahai Abu Bakar.
Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah SAW. Kemudian Umar bin Khattab berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:
"Ukasyah...
kalau engkau mau mukul, pukullah aku.
Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad,
bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya.
Itu dulu. Sekarang, tidak boleh ada seorang pun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad SAW.
Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah,
maka langkahi dulu mayatku..!!"
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, dan tiba-tiba berdirilah Ali bin Abu Talib, sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.
Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja.
Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali,
ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah semakin dekat dgn Rasulullah SAW. Tiba-tiba tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.
Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon...
"Wahai Paman,
pukullah kami Paman, Kakek kami sedang sakit,
Pukullah kami saja wahai Paman,,
sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah SAW.
Dengan memukul kami, sesungguhnya itu sama dengan menyakiti Kakek kami,, wahai Paman."
Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai Cucu-cucu kesayanganku, duduklah kalian.
Ini urusan kakek dengan Paman Ukasyah".
Begitu sampai di tangga mimbar,
dengan lantang Ukasyah berkata:
"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini..!!"
Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah SAW didudukkan pada sebuah kursi,
lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi :
"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju,
Ya Rasulullah."
Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa berlama-lama dalam keadaan lemah, Rasulullah SAW membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yang sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah, pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.
Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah,
Segeralah dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Nanti Allah SWT akan murka padamu."
Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, Cambuk ditangannya ia buang jauh-jauh. Kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya, sambil menangis sejadi-jadinya.
Ukasyah berkata :
"Ya Rasulullah, Ampuni aku,
Maafkan aku;
Mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya, agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu,
Karena Engkau pernah mengatakan "Barang siapa yang kulitnya pernah bersentuhan denganku, maka diharamkan api neraka atasnya."
Seumur hidupku aku bercita-cita dapat memelukmu.
Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.
Dan sungguh aku takut dengan api neraka.
Maafkan aku ya Rasulullah..."
Rasulullah SAW dengan senyum berkata :
"Wahai sahabat-sahabatku semua, kalau kalian ingin melihat Ahli Syurga, maka lihatlah Ukasyah..!!"
Semua sahabat menitikkan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah SAW.
SEMOGA dengan membaca ini, bila ada air mata, ini membuktikan Kecintaan kita kepada Kekasih Allah SWT...
Allahumma'sholli 'alaa Sayyidina Muhammad.
Allahumma sholli 'alayhi wassalam. مُحَمَّدﷺ❤
Waallohu A'lam Bisshowab.
Habib Taufiq Assegaf : Adab Murid Kepada Gurunya dan Adab Guru Kepada Muridnya
Minggu, 25 Oktober 2020
Hasil Rapat Lanjutan PHBI Puri, Ada 15 Poin Utama
Pasuruan, PURIonline - Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Perumahan Puri Kraton Regency kembali menggelar rapat lanjutan persiapan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1442 Hijriyah.
Rapat yang dilakukan dengan cara Sersan atau serius tapi santai kali ini bertempat di Balai Cak Toh RT 07 Perumahan Puri Kraton Regency, Sabtu (24/10/2020) pukul 8 malam.
Membahas beberapa hal yang terkait pelaksanaan kegiatan Maulid seperti :
1. Kiyai+Qori : Ustadz Abdul Aziz
Informasi terbaru akan ada pergantian penceramah yang awalnya KH. Taufiq Rohman dari Surabaya ternyata berhalangan hadir, dan untuk penggantinya masih dalam proses.
2. Terop+panggung+kursi : Pak Sanggra
Sudah di boking berupa Panggung+terop ukuran 6x10 m, serta kursi 300 pcs.
3. Sound+Lampu : Pak Rosyid
Beliaunya berhalangan hadir tetapi sempat menitipkan pesan untuk Sound Plan A tidak bisa karena sudah ada yang boking, sehingga beralih ke Pak Wawan untuk dicarikan ke Raci.
4. Makan kiyai : Pak Roni
Sudah siap nasi Samen.
5. Roti : Pak Usman
Beliaunya tidak bisa hadir karena masuk kerja tetapi lewat informasi WAG sudah dipesankan 400 kotak.
6. Banner+Dekorasi : Pak Tohir
Informasinya sudah oke tinggal nyetak saja.
7. Listrik : Pak Otong/Pak Edi S.
Hasil kesepakatan untuk "Ngelos" meteran saja ke PLN biar tidak resiko jeplak.
8. Undangan & Berkat : Dede Faisal RA
Ada revisi undangan tidak usah Izin tetapi kata Perangkat Desa Bendungan jika masalah keagamaan sifatnya Pemberitahuan saja dan untuk Undangan tinggal Foto Copy saja.
9. MC : Pak Rahmat Syaikhu
Informasi dari RT 07 sudah siap.
10. Gunungan Buah : Pak Wawan/Pak Yulifan
Akan dibuatkan wadah gunungan buah dari bahan semi permanen sehingga bisa dipakai acara selanjutnya.
11. Jamuan Kiyai+Undangan : Pak Tohari
Sudah menyanggupi dan siap menyediakannya.
12. Es Krim + Air Mineral
Ada sumbangan dari Hamba Alloh SWT.
13. Pengatur Jalannya Acara : Pak Erwin
Beliaunya berhalangan hadir karena ada acara keluarga, jadi nanti ditembusi saja mengenai susunan acaranya.
14. Foto Copy Undangan : Dede Faisal RA
Tingga nunggu revisi undangannya.
15. Rapat selanjutnya untuk pemantapan hari Selasa tanggal 3 November 2020 bertempat di rumah ketua Panitia Bapak Edi Sutrisno.
Waallohu A'lam Bishowab.