Halaman

Senin, 04 Januari 2021

"Cangkrukan" Budaya Warga RT 06 yang Masih Bertahan Hingga Sekarang

Pasuruan, PURIonline - Sepengetahuan saya "cangkruk" adalah kegiatan duduk selama 1-2 jam untuk sekedar bergurau, umumnya dengan teman dekat, tetangga, dan terkadang disertai makan ringan serta minum (ngopi).

Sedangkan "cangkrukan" adalah "cangkruk" yang memakan waktu yang lumayan lama seperti berjam-jam.

"Cangkrukan" biasanya dilakukan untuk membunuh waktu di kala bosan, makanya dilakukan berjam-jam. Terkadang dilakukan secara silih berganti kumpulan orang-orangnya.

Kegiatan "Cangkrukan" sendiri merupakan budaya Jawa Timur, Budaya Cangkrukan mempunyai arti lain yakni duduk bersantai dengan teman, saudara, tetangga atau siapa saja membincangkan hal apa saja tanpa ada hirarki.


Sedangkan untuk budaya "Cangkrukan" di Perumahan Puri Kraton Regency diawali dari warga RT 06 (dulu cuma satu RT) ketika penghuni Perumahan masih hitungan jari, mereka membiasakan kumpul-kumpul "Cangkruk" disalah satu tempat.

Hal tersebut dilakukan agar suasana Perumahan yang "kaku" dalam bersosialisasi bisa dihilangkan, sehingga bisa timbul rasa persaudaraan yang kuat.

Adapun tempat "Cangkruk" dahulu didepan rumah disediakan amben besar, kemuadian beralih di gardu RT 06, lalu pindah ke warung Barokah (Pak Sanggra), dan sekarang ini berada di Warung Barokah baru (Cak Toh RT 07).


Dari budaya "Cangkruk" tersebut sudah banyak menghasilkan kegiatan-kegiatan positif yang selama ini sudah berjalan setiap tahunnya.

Bahkan dari "Cangkruk" pernah juga warga Perumahan dahulu mengadakan "Lomba Mancing Mania Berhadiah Domba" dan acara-acara besar lainnya.

Maka dari itu budaya "Cangkruk" tersebut harus tetap dipertahankan walaupun tantangannya besar karena setiap warga mempunyai kesibukannya masing-masing.

Waallohu A'lam Bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar