Halaman

Sabtu, 29 Agustus 2020

Pengajian Malam Ahad Oleh Ustadz Abdul Aziz (UAA) : Mitos-mitos Malam Satu Suro

(Pengisi materi Ustadz Abdul Aziz S.Ag)


Pasuruan, PURIonline - Pengajian umum malam Ahad yang rutin diselenggarakan oleh Takmir Masjid Nur Ukhuwah, Perumahan Kraton Harmoni, Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (29/8/2020) ba'da Maghrib.

Pada kesempatan kali ini pemateri diisi oleh Ustadz Abdul Aziz (UAA), bulan Muharram atau bulan Suro dalam kalender Jawa. kenapa disebut bulan Muharram, karena di bulan ini Alloh SWT melarang atau haram untuk berperang.

Sebelumnya sudah di bahas oleh Ustadz Arif dan KH. Yazid Bustomi keutamaan dan amalan-amalan apa saja yang dilakukan pada bulan Muharram, termasuk puasa Tasu'a dan Asyura.


        (Para Jama'ah sedang menyimak)


Kali ini saya akan coba membahas dari sisi lain yakni mitos-mitos malam satu Suro atau malam satu Muharram.

1. Tidak boleh mengadakan hajatan atau pesta seperti pernikahan, sunatan, dan lain-lain karena jika tetap dilakukan maka keluarga akan mendapat kesialan.

2. Ada mitos berkembang di masyarakat bahwasanya dilarang melaksanakan berpergian keluar rumah, pasalnya jika nekat akan sial dan hal buruk menimpa.

3. Ada di suatu daerah yang setiap malam satu suro kirab kebo bule bernama Kyai Slamet. Dan jika kerbau itu membuang hajat saat dikirab, maka warga akan memperebutkan kotorannya agar mendapat berkah.

4. Di Gunung Lawu, setiap malam satu suro orang ramai-ramai ritual mandi di salah satu sumber air di puncak Lawu dan menabur bunga, agar diberikan keberkahan, ketentraman hidup, kesehatan keselamatan dan kebarokahan dalam menjalani kehidupan selama setahun ke depan.

5. Di Gunung Kawi, kirab sesaji mengelilingi desa di kawasan Gunung Kawi dan membakar sangkala (perwujudan dari sifat angkara murka dan mara bahaya).

6. Di Banyuwangi, petik laut Muncar yakni melarungkan sesaji berupa kepala kambing hitam dan putih untuk dibuang ketengah samudra.



Kenapa ini bisa menjamur di Indonesia, ada sebuah teori konspirasi bisa benar bisa tidak untuk menyudutkan umat Islam, bahwasannya umat Islam itu ghoib dan tidak rasional.

Ada lagi yang beralasan ini merupakan budaya warisan dari nenek moyang, embah buyut kita yang harus di lestarikan, maka dijawab kalau memang tidak menyalahi syariat monggo dilanjutkan tetapi jika melanggar ya harus ditinggalkan.

Ada lagi mitos malam Jum'at sunahnya kan untuk ngaji, membaca Al-Qur'an, tetapi malah dibuat malam Jum'at itu angker apalagi Kliwon bahkan ditakut-takuti setan berkeliaran.

Orang banyak berkata berkah, sebenarnya apa sih itu berkah?
Berkah dari kata barokah artinya bukan cukup tetapi bertambahnya ketaatanmu kepada Alloh SWT, di saat sempit maupun luas.

Mudah-mudahan pertemuan ini bisa menambahkan keberkahan buat kita, artinya bertambahnya ketaatan kita kepada Alloh SWT.

Waallohu A'lam Bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar